Penjelasan Singkat Struktur Lapisan Kerak Bumi dan Proses Pembentukan Muka Bumi



Pada awalnya bumi adalah sebuah bola pijar yang berputar. Melalui masa berjuta-juta tahun membuat bola pijar bumi mengalami masa pendinginan pada bagian luar, dan bagian luar tersebut kemudian membeku, sedangkan bagian dalam masih tetap berupa massa cair, pejal dan pijar.

Struktur Lapisan Kerak Bumi dan Proses Pembentukan Muka Bumi

Struktur Pada Lapisan Kerak Bumi Yaitu:


1. Kerak bumi atau kulit bumi, adalah lapisan bumi bagian luar yang tersusun oleh beberapa komponen yang membeku membentuk lempeng-lempeng kaku dan selalu saja bergerak. Lapisan kerak bumi yang mencapai kedalaman 100 km disebut Litosfer.

2. Selimut bumi, adalah lapisan yang berada dibawah lapisan kerak bumi dengan ketebalan mencapai 2.900 km

3. Inti bumi, adalah lapisan paling dalam dalam struktur bumi. Lapisan ini terdiri menjadi dua bagian, yakni lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.  Pada lapisan inti luar memiliki ketebalan 2.257 km, sedangkan lapisan inti dalam tebalnya berdiameter sekitar 1.231 km.

Proses Pembentukan Muka Bumi, Dipengaruhi Oleh:


Pada lapisan kerak bumi bagian Litosfer bumi terdapat Tenaga Geologi yang membentuk permukaan bumi. Tenaga Geologi tersebut ada dua macam, yaitu Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen.

Tenaga Endogen


Tenaga endogen pembentuk muka bumi terdiri atas tiga macam yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme.

1. Tektonisme


Tektonisme atau diastropisme adalah sebuah tenaga dari dalam bumi yang kemudian menyebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi secara vertikal, horizontal dan retakan. Pada gerakan tektonisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu epirogenesis dan orogenesis.

a. Epirogenesis, adalah pergeseran kerak bumi secara perlahan dalam kurun waktu yang lama dan terjadi di daerah yang luas. gerak epirogenesis ini biasa terjadi pada proses pembentukan benua dan samudra.

b. Orogenesis, adalah pergeseran kerak bumi secara cepat dan dalam kurun waktu yang singkat serta terjadi pada daerah yang relatif sempit. Pada gerak orogenesis ini menimbulkan lipatan dan patahan. Lipatan adalah pelengkungan kerak bumi karena pengaruh tekanan horizontal, dan bagian puncak lipatan dinamakan antiklinal. Sedangkan bagian bawah atau lembah lipatan disebut sinklinal. Adapun bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, lipatan miring dan lipatan rebah.


2. Vulkanisme


Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi dan menghasilkan gunung api. Magma  adalah batuan cair pijar yang ada di dalam bumi yang terdiri atas larutan mineral silikat dan gas dengan suhu yang sangat tinggi, antara 900° - 1.100° celcius. Proses keluarnya magma ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu Intrusi Magma  dan Ekstrusi Magma.

a. Intrusi magma, adalah proses penerobosan magma ke dalam lapisan batuan kulit bumi tetapi belum mencapai permukaan karena magma sudah membeku sebelum sampai ke permukaan.

b. Ekstrusi magma, adalah penerobosan magma yang mencapai permukaan bumi. Magma yang mampu sampai pada permukaan bumi disebut lava. Saat pertama kali keluar lelehan lava masih sangat panas, mencapai 250°-400° celcius. Pada bagian atas gunung api terdapat lubang kepundan tempat magma keluar dari dalam, area lubang kepundan tersebut dinamakan Kawah.

3. Seisme 


Seisme atau gempa bumi adalah getaran yang terjadi pada bumi disebabkan adanya kekuyatan dari dalam, getaran ini terjadi karena aktivitas tektonisme, vuklkanisme, dan runtuhan bagian lapisan bumi.

Gempa bumi memiliki sumber gempa yang disebut Hiposentrum dan Episentrum. Hiposentrum adalah sumber atau pusat gempa itu terjadi, sumber gempa bisa mencapai puluhan kilometer dari permukaan tanah. Sedangkan Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang berada tegak lurus dari hiposentrum. Pada titik episentrum inilah gempa paling kuat dirasakan. 

Garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan paling parah di sekitar episentrum disebut Pleistoseist, dan garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan kekuatan getaran yang sama disebut Isoseista. alat yang digunakan untuk mengukur dan mencatat seberapa besar kekuatan gempa disebut Seismograf dan intensitas kekuatan gempan dapat diketahui dengan menggunakan Skala Ritcher.

Tenaga Eksogen


Perubahan yang terjadi pada relief muka bumi adalah disebabkan oleh adanya tenaga eksogen. Tenaga eksogen cenderung bersifat merusak dan merombak sebagian bahkan seluruh permukaan bumi dan tenaga eksogen bisa bersumber dari sinar matahari, air, angin, gletser, dan makhluk hidup. Tenaga eksogen dapat merusak dan merombak permukaan bumi melalui tiga cara, yaitu pelapukan, erosi dan sedimentasi.

1. Pelapukan


Pelapukan adalah proses hancurnya batuan dari bingkah-bingkah besar menjadi bagian-bagian yang semakin lama semakin kecil dan habis, hal ini bsa disebabkan oleh cuaca dan iklim, peubahan suhu, pengaruh unsur kimia yang larut dalam air hujan. Pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pelapukan mekanik (fisik, pelapukan kimiawi dan pelapukan biologis (organis).

a. Pelapukan mekanik, adalah pelapukan yang terjadi karena pengaruh tenaga fisik pada batuan itu sendiri tanpa disertai perubahan susunan kimiawi. Pelapukan terjadi biasanya karena penyinaran matahari dan perubahan suhu siang dan malam.

b. Pelapukan kimiawi, merupakan peristiwa pelapukan/penghancuran batuan diikuti perubahan pada susunan kimiawinya. Pelapukan ini dipengaruhi oleh iklim, khususnya air hujan yang di dalamnya terkandung unsur asam arang (CO²) dan oksigen (O²), karena hujan dapat melarutkan lapisan-lapisan batu kapur sehingga terbentuk sebuah stalaktit dan stalakmit, serta sungai dan danau yang terdapa di dalam gua.

2. Erosi


Erosi adalah sebuah proses pengikisan batuan-batuan yang ada pada permukaan bumi disebabkan oleh angin, air dan gletser. Selain itu faktor yang menyebabkan erosi adalah iklim, kekuatan tanah, kemiringan lereng, vegetasi penutup lahan, dan campur tangan manusia. Dampak yang ditimbulkan karena erosi adalah hilangnya kesuburan tanah, pendangkalan saluran air dan longsoran tanah.

Contoh peristiwa erosi pada air, antara lain erosi oleh tetesan air hujan, erosi oleh aliran air di permukaan tanah, erosi pada air terjun dan erosi pada gelombang laut. Adapun contoh erosi pada angin biasanya terjadi di daerah gurun pasir atau daerah kering lainnya. Angin yang kencang di daerah kering atau gurun pasir mampu menerbangkan debu dan mengangkut banyak pasir untuk turut serta. Contoh erosi oleh gletser biasanya terjadi di puncak-puncak pegunungan yang memiliki tumpukan salju, mencair dan menuruni lereng, mengikis bantuan yang dilaluinya kemudian terbentuklah tebing-tebing yang terjal.

3. Sedimentasi 


Sedimentasi merupakan pegendapan material batuan yang diangkut oleh air, angin, atau gletser. Pengendapan biasa terjadi di sekitar aliran sungai, pantai, dasar laut, danau, dataran tertentu dan kaki-kaki pegunungan. Juga sedimentasi pada air sungai menghasilkan bentukan alam yaitu Delta, dataran banjir dan meander.

a. Delta, yaitu endapan yang ada di muara sungai dan biasanya berbentuk segitiga. Contohnya Delta Sungai Cimanuk di Jawa Barat.
b. Dataran Banjir, yaitu endapan yang terdapat di kanan kiri sungai disebebkan adanya banjir.

c. Meander, yaitu bentuk aliran sungai yang berkelok-kelok terjadi akibat peristiwa kikisan pada satu sisi dan endapat di sisi lainnya yang berlangsung lama.

Sedimentasi oleh gelombang laut akan menghasilkan bentuk pantai seperti berikut,

a. Beting, yaitu onggokan pasir di pantai dan muara sungai yang tampak pada waktu pasang surut dan digenangi air laut pada waktu pasang naik.

b. Nehrung, yaitu bukit pasir yang panjang dan terletak di dekat pantai.

c. Tomblolo, yaitu tanggul pasir alami yang kemudian menghubungkan daratan pulau utama dengan pulau yang berada di dekat pantai.

Sedimentasi oleh tenaga angin menyebabkan penampakan alam sebagai berikut,

a. Beach, yaitu bentukan hasil pengendapan material batuan di sepanjang pantai. Beach terbentuk di daerah pantai yang terklindungi seperti teluk.

b. Sand dune, yaitu bukit pasir rendah yang terbentuk karena embusan angin yang membawa butir-butir pasir.

c. Berchan, yaitu sejenis bukit pasir berbentuk seperti bulan sabit, bagian runcing dari sabit tersebut menghadap ke arah datangnya hembusan angin. Lereng barchan melandai menghadap ke arah datangnya angin.

Sedimentasi yang terbentuk oleh tenaga gletser nampak pada daerah ujung gletser di lereng-lereng pegunugan dan meterial hasil kikisan di daerah ujung gletser disebut morena atau moraine.

Itulah struktur lapisan kerak bumi dan berbagai proses pembentukan muka bumi. Dengan adanya tenaga-tenaga pembentuk muka bumi tersebut tentu akan membuat bumi selalu bergerak setiap waktu, sehingga tak jarang tanah mengalami berbagai gejala alam seperti gempa, tsunami dan gunung meletus. Terjadinya gejala-gejala alam tersebut adalah sebuah penyesuaian dari bumi melalui berbagai reaksi pergerseran lempeng bumi maupun gejala yang lain.