Puisi merupakan karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, dan larik. Melalui puisilah banyak para penyair mengungkapkan isi hati dan pikiran mereka. Biasanya para penyair cenderung menggunakan kata kiasan dan majas untuk memperindah makna di setiap puisi yang ditulis, tapi juga tidak sedikit puisi-puisi yang ditulis dengan tanpa menggunakan kiasan. Seperti puisi yang ditulis oleh anak-anak sekolah dasar, terkadang anak-anak banyak yang belum paham betul mengenai penggunaan kiasan dan majas, maka dari itu mereka cenderung menggunakan bahasa yang sederhana tapi bermakna.
Biasanya anak-anak ketika ditugaskan untuk menulis puisi, maka mereka akan menulis hal-hal yang dekat dengan mereka. Seperti tentang ibu, ayah, teman, keluarga, bahkan tentang alam sekitar mereka. Setelah beberapa contoh puisi tentang ibu, berikut ini adalah beberapa contoh puisi tentang alam yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau rujukan untuk anak-anak sekolah dasar.
Contoh Puisi Tentang Alam Untuk Anak SD
Tamanku Indah
Di samping rumah ada taman bunga,
Banyak macam banyak warna,
Aku dan ibu suka sekali merawat mereka,
Agar tetap segar dan indah setiap saat.
Bunga Mawar
Warnamu merah merona dan putih cantik
Aromanya semerbak harum mewangi
Jikapun kamu dipetik, kamu tetap cantik
Tapi sayang, kamu berduri
Durimu bisa melukai siapapun
Desaku, Masa Kecilku
Sungai, sawah, kebun ada di desaku
Desaku yang damai dan indah
Menjadi tempat aku habiskan masa kecilku
Setiap tempat di desaku tertinggal kenangan
Sejuk, segar, tanpa polusi kendaraan umum
Bermain di desa selalu menyenangkan
Pantai Itu Indah
Minggu lalu ayah mengajakku ke pantai untuk berlibur
Ternyata pantai sangat indah, matahari terbit dan tenggelam
Ombak dan lumba-lumba berlarian saling mengejar
Pohon kelapa berjejeran melambai permai, mereka ramah kepada siapapun
Sejak itu, aku menyukai pantai
Aku selalu ingin pergi ke pantai
Air
Kau sumber kehidupan bagi manusia
Semua makhluk membutuhkanmu untuk hidup
Jika kau tidak ada, semua akan sedih
Tapi banyak orang menggunakanmu tanpa perlu
Membuangmu sia-sia saat berlimpah
Ketika kemarau datang, mereka kekeringan
Bumi dan Bulan
Bumi ada di sini, tempat kami hidup dan tinggal
Segala kebutuhan ada di bumi, kami cinta bumi
Kami akan berjanji untuk menjaganya
Bulan ada di atas sana, darinya setiap malam kami tidak gelap
Setiap malam menjadi indah, bulan menyinari langit malam
Kami senang menikmati terangnya setiap malam
Hujan
Musim hujan telah datang, hujan akan datang setiap hari
Setiap hari, setiap saat selalu hujan
Air sungai meluap, banjir menghampiri
Rumah, sekolah, taman, pasar, semua penuh dengan air
Jaga Hutan Kita
Hutan tempat tinggal banyak makhluk hidup
Hewan-hewan jinak dan buas tinggal di sana, tumbuhan juga
Jika hutan kita terjaga, mereka akan hidup dengan tenang
Jika hutan kita rusak, mereka akan kehilangan tempat tinggal
Mari jaga hutan kita, agar semua bisa hidup dengan senang
Pelaut dan Petani
Nenek moyangku seorang pelaut, lagu anak-anak kesukaanku
Tapi lagu itu untuk mereka yang tinggal di dekat laut
Mereka bekerja mencari ikan di tengah-tengah laut dan ombaknya
Nenek moyangku seorang petani, karena aku tinggal di desa
Desaku banyak sawah, orang tuaku petani
Rindu Hujan
Sudah tiba bulannya, musim kemarau datang
Sumur, sungai, semua kering
Sawah sedikit dapat pengairan
Tanah tempat kami bermain, retak-retak kering
Kami rindu hujan
Kemana Dunia Kami?
Dulu tanah lapang ini tempat kami bermain bola
Sungai jernih ini tempat kami mandi dan berenang
Itu dunia kecil kami anak desa
Tapi sekarang semua mendadak hilang
Yang ada hanya bangunan tinggi menjulang
Dan sungai jernih kini menjadi keruh
Kemana dunia kami?
Pelaut dan Petani
Nenek moyangku seorang pelaut, lagu anak-anak kesukaanku
Tapi lagu itu untuk mereka yang tinggal di dekat laut
Mereka bekerja mencari ikan di tengah-tengah laut dan ombaknya
Nenek moyangku seorang petani, karena aku tinggal di desa
Desaku banyak sawah, orang tuaku petani
Rindu Hujan
Sudah tiba bulannya, musim kemarau datang
Sumur, sungai, semua kering
Sawah sedikit dapat pengairan
Tanah tempat kami bermain, retak-retak kering
Kami rindu hujan
Kemana Dunia Kami?
Dulu tanah lapang ini tempat kami bermain bola
Sungai jernih ini tempat kami mandi dan berenang
Itu dunia kecil kami anak desa
Tapi sekarang semua mendadak hilang
Yang ada hanya bangunan tinggi menjulang
Dan sungai jernih kini menjadi keruh
Kemana dunia kami?
Bumiku Kenapa?
Bumiku, kau kenapa? Kau sakit?
Batukmu mengeluarkan api dan asap panas, penduduk lari ketakutan
Air kehidupanmu juga tumpah ke jalan, penduduk lari mencari perlindungan
Semuanya bencana! Bumiku kau kenapa?
Maafkan kami, lalai menjagamu
Lekas sembuh, Bumiku
Milik Kita
Kamu tinggal di pantai, laut itu milikmu
Dia tinggal di dataran tinggi, gunung dan bukit itu miliknya
Aku tinggal di dataran rendah, sawah dan kebun ini milikku
Kamu, dia dan aku, kita adalah saudara
Maka semua ini adalah milik kita, bumi kaya Indonesia
Bumiku, kau kenapa? Kau sakit?
Batukmu mengeluarkan api dan asap panas, penduduk lari ketakutan
Air kehidupanmu juga tumpah ke jalan, penduduk lari mencari perlindungan
Semuanya bencana! Bumiku kau kenapa?
Maafkan kami, lalai menjagamu
Lekas sembuh, Bumiku
Milik Kita
Kamu tinggal di pantai, laut itu milikmu
Dia tinggal di dataran tinggi, gunung dan bukit itu miliknya
Aku tinggal di dataran rendah, sawah dan kebun ini milikku
Kamu, dia dan aku, kita adalah saudara
Maka semua ini adalah milik kita, bumi kaya Indonesia
Itulah beberapa contoh puisi tentang alam untuk anak sekolah dasar, puisi yang tidak banyak menggunakan kiasan atau majas agar mudah dipahami oleh anak-anak. Kita bisa menulis banyak hal lain selain dari contoh-contoh di atas, kita bisa menulis apapun tentang hal-hal yang ada di sekitar kita. Puisi tentang alam adalah objek yang mudah dipuisikan oleh anak sd, karena mereka telah berada di sekitarnya setiap saat. Anak-anak mempunyai imajinasi yang luas untuk objek apapun.