Ringkasan Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia [+ Teori Penemu]



Sebelum ajaran Hindu-Budha masuk dan berkembang di Indonesia, masyarakat Indonesia justru sudah memiliki kepercayaan, yaitu Animisme, Dinamisme, Tetonisme, dan  Shamanisme juga kebudayaan yang telah mereka pelajari beratus-ratus tahun. Dan ketika ajaran Hindu-Budha masuk ke Indonesia, kebudayaan yang telah ada tidak hilang begitu saja, tetapi justru berpadu dengan budaya baru dari luar. Seperti pada seni bangunan candi, bangsa Indonesia mempelajari seni bangunan India yang terdapat di kitab Silpasastra, tetapi dalam pembangunan candi tersebut, para seniman melakukan modifikasi dan penyesuaian dengan tradisi seni bangunan masyarakat setempat.

Ringkasan Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia

Ajaran yang pertama kali masuk di indonesia adalah ajaran agama Budha, diperkirakan masuk sekitar abad ke-2. Kemudian menyusul ajaran agama Hindu yang juga diperkirakan masuk pada abad ke-5 Masehi, di Indonesia sendiri ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah. Para ahli menyoroti proses masuknya agama Hindu di Indonesia, sehingga memunculkan beberapa hipotesis terkait pendapat mereka.



1. Hipotesis Brahmana



Pendukung hipotesis ini adalah  J.C. van Leur, dalam hipotesisnya mengatakan bahwa kaum brahmana berperan besar dalam penyebaran agama hindu di indonesia. para brahmana diketahui mendapat undangan dari penguasa indonesia untuk menobatkan raja, memimpin upacara pemujaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan.


2.  Hipotesis Ksatria



Menurut hipotesis ini bahwa yang paling berjasa dalam penyebaran agama Hindu adalah kaum ksatria. Saat itu india seringkali mengalami peperangan, dan para pasukan yang kalah kemudian pergi melakukan migrasi ke berbagai daerah, dan sampailah ke Indonesia. hipotesis yang didukung oleh F.D.K. Bosch ini juga menyebutkan bahwa para ksatria yang sampai di Indonesia kemudian mendirikan koloni-koloni melalui penaklukan, dan setelah itu barulah mereka mulai mengajarkan agama yang mereka bawa.

3. Hipotesis Waisya


Hipotesis Waisya menyatakan bahwa yang pertama kali membawa agama Hindu ke Indonesia adalah para kaum pedagang. Mengingat bahwa indonesia adalah negara yang banyak dilalui dan disinggahi oleh para pedangang yang berlayar. Saat itu para pedagang banyak menjalin hubungan dengan para raja dan rakyatnya, sehingga dengan mudah memperkenalkan dan mengajarkan agama Hindu kepada mereka. Hipotesis ini di dukung oleh N.J. Krom.

Ajaran-ajaran ini dibawa oleh para pedagang dan pendeta dari India atau Cina ini melalui dua jalur, yaitu jalur laut dan jalur darat.


1.   Jalur Laut



Mereka yang datang ke Indonesia melewati jalur laut mengikuti rombongan para pedangan yang lalu lalang dalam kegiatan pelayaran dari satu negara ke negara lain. Rute perjalanan mereka yaitu dari India menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaka, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang. Adapula beberapa kapal pedangan yang langsung singgah menuju Indonesia pada saat angin muson barat. 


2. Jalur Darat



Para penyebar agama Hindu-Budha yang menggunakan jalur darat, mereka menumpang kepada kafilah melalui jalur jalan sutra, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai Cina, Korea, Jepang. Adapun dari mereka yang melakukan perjalanan dari India Utara ke Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, kemudian berlayar ke Indonesia.